Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ
إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ
وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ
فِي الأصْفَادِ
سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى
وُجُوهَهُمُ النَّارُ
لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ
إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira
Allah Subhanahu wata’ala akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya;
sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan.
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian
pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke
hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Dan kamu akan melihat
orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.
Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter/aspal cair) dan muka mereka ditutup
oleh api Neraka, agar Allah Subhanahu wata’ala memberi pembalasan kepada
tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Subhanahu
wata’ala Maha cepat hisab-Nya.” (QS, Ibrahim: 47-51)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ
مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api Neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas
kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (Al Hajj: 19)
Tangisan Penghuni Neraka Meraung-raung,
Berteriak, dan Mengiba
Dan jangan disangka cuma itu keadaan mereka,
di dalam Neraka mereka akan meraung-raung, menangis dan berteriak dengan
teriakan yang keras dan mereka berdoa semoga mereka dikeluarkan tapi tidak bisa
keluar. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لا
يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ
نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ
هُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا
نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا
يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
“Dan orang-orang kafir bagi mereka Neraka Jahannam.
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari
mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir. Dan
mereka berteriak di dalam Neraka itu : “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami
kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup
untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada
kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS, Fathir: 36-37)
Dan mereka, wahai hamba Allah Subhanahu
wata’ala, berteriak supaya adzabnya diringankan. Allah Subhanahu wata’ala
menghikayatkan,
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ
جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
قَالُوا أَوَ لَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا بَلَى قَالُوا فَادْعُوا وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ
إِلا فِي ضَلالٍ
“Dan orang-orang yang berada dalam Neraka
berkata kepada penjaga-penjaga Neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu
supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”. Penjaga Jahannam berkata:
“Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa
keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Penjaga-penjaga
Jahannam berkata: “Berdoalah kamu”. Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah
sia-sia belaka.” (QS, Al Mukmin: 49-50)
Dan juga Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا
فَإِنَّا ظَالِمُونَ
قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلا تُكَلِّمُونِ
“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya
(dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada
kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. Allah Subhanahu
wata’ala berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu
berbicara dengan Aku.” (QS, Al Mukminun: 107-108)
Dan ingatlah bahwa pada hari itu penghuni
Neraka berteriak minta tolong supaya diberikan minuman kepada penghuni surga. Allah
Subhanahu wata’ala menghikayatkan di dalam Al Quran.
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ
الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ
اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan penghuni Neraka menyeru penghuni syurga:
” Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah
Subhanahu wata’ala kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya
Allah Subhanahu wata’ala telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir,” (QS, Al A’raf: 50)
Dan Mereka Ingin Keluar Tetapi Mereka Tidak
Bisa Keluar Dari Neraka Tersebut.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ
النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ
لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ
“Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir)
maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar
daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:
“Rasakanlah siksa Neraka yang dahulu kamu mendustakannya.” (QS, As Sajdah: 20)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ. وَمَا هُمْ
عَنْهَا بِغَائِبِينَ
“Mereka masuk ke dalamnya pada hari
pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari Neraka itu.” (QS,
Infithaar: 15-16)
Dan Mereka Sangat Berharap Mereka Bisa Menebus
Diri-Dirinya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ
كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الأرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى
بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati
sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari
seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan
emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali
mereka tidak memperoleh penolong.” (QS, Ali Imran: 91)
وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ
مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ
حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
“Dan jika ia menebus dengan segala macam
tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah
orang-orang yang dijerumuskan ke dalam Neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman
dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka
dahulu.” (QS, Al An’am: 70)
وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي
الأرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا
يَحْتَسِبُونَ
“Dan sekiranya orang-orang yang zalim
mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya,
niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari
kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah Subhanahu wata’ala yang belum
pernah mereka perkirakan.” (QS, Az Zumar: 47)
Siksaan Yang Paling Ringan di Dalam Neraka
Wahai hamba Allah…! Tahukah kita bahwa
siksaaan yang paling ringan di dalam Neraka tersebut disebutkan oleh Abu
Hurairah Radhiallahu’anhu, beliau meriwayatkan dari nabi Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda,
“Sesungguhnya penduduk Neraka yang paling
ringan siksaan adalah orang yang memiliki dua terompah (sandal) dari Neraka.
Dua terompah ini dipanaskan, begitu dimasukkan dua kakinya maka akan mendidih
otak kepalanya seakan-akan dibuat mendidihnya mirjan. Ia menyangka bahwa tidak
ada lagi orang yang lebih berat siksaanya dari dia, padahal ini adalah siksaan
yang paling ringan.”
****
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلا نَفْعًا
إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلا
يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan
kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang
dikehendaki Allah Subhanahu wata’ala”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila
telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (QS, Yunus: 49)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا
تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ
وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ
الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS, Ali Imran: 185)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ
وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,”
(QS, An Nisa: 78)
Karena itulah wahai hamba Allah..! Wahai
orang-orang yang melampaui batas, wahai orang-orang yang telah menzhalimi
dirinya, dan wahai orang-orang yang telah berbuat zhalim kepada Allah Subhanahu
wata’ala, tidakkah engkau takut jika menghadap Allah Subhanahu wata’ala dalam
keadaan bergelimang dengan dosa, bergelimang dengan penyimpangan kepada Allah
Subhanahu wata’ala?
وَلا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلا عَمَّا
يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ
الأبْصَارُ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad)
mengira, bahwa Allah Subhanahu wata’ala lalai dari apa yang diperbuat oleh
orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memberi tangguh kepada
mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,” (QS, Ibrahim:
42)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ
لَهُ جَهَنَّمَ لا يَمُوتُ فِيهَا وَلا يَحْيَا
“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada
Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya Neraka Jahannam. Ia
tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup” (QS, Thaahaa: 74)
Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ
ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ
“Dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya
(serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka
(QS, Al Ma’arij: 44)
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah
bersabda,
قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَكَانَ عَامَّةُ
مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِيْنُ وَأَصْحَابُ الْجَدِّ مَحْبُوْسُوْنَ غَيْرَ أَنَّ
أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ
دَخَلَهَا النِّسَاءُ
“Aku berdiri di depan pintu surga, ternyata
kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sementara orang
kaya lagi terpandang masih tertahan (untuk dihisab) namun penghuni Neraka telah
diperintah untuk masuk ke dalam Neraka, ternyata mayoritas yang masuk ke dalam
Neraka adalah kaum wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5196 dan Muslim no. 2736)
Dan di dalam hadits yang shahih, Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Kebanyakan penduduk Neraka adalah
Fushshoq. Dan beliau ditanya, ‘Siapakah Fushshoq itu adalah orang-orang fasiq?’
Dia adalah para perempuan.”
Dan dalam hadits Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا
بَعْدُ، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا
النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ
كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ
رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk Neraka yang keduanya belum pernah aku
lihat, pertama: satu kaum yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi yang
dengannya mereka memukul manusia. Kedua: para wanita yang berpakaian tapi
telanjang, mereka menyimpangkan lagi menyelewengkan orang dari kebenaran.
Kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring/condong. Mereka ini tidak
akan masuk surga dan tidak akan mencium wangi surga, padahal wangi surga sudah
tercium dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu.” (HR. Muslim no. 5547)
(Sumber penulisan diambil dari beberpa postingan di internet).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.