Satu bulan lamanya umat Islam melaksanakan
ibadah di Bulan Suci Ramadhan. Sejatinya ibadah Ramadhan baik yang wajib maupun
yang sunah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt dan
meningkatkan hubungan baik dengan sesama manusia. Tapi kenyataannya setelah
Ramadhan berlalu banyak diantara kita kembali menjauh dari Allah SWT. Lalu apa
yang harus kita lakukan agar kebaikan-kebaikan yang kita laksanakan di bulan
Ramadhan tidak hilang begitu saja seiring berlalunya bulan suci Ramadhan ?
1.
Memohon Keteguhan Iman kepada Allah SWT.
Bulan suci ramadhan adalah bulan peningkatan
iman dan taqwa. Dibulan Ramadhan kita melaksanakan ibadah puasa, shalat
tarawih, tadarrus al-qur’an, sodaqoh dan ibadah lainnya yang dengan
ibadah-ibadah itu meningkat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt.
Setelah bulan Ramadhan selesai kita mohon kepada Allah swt agar hati kita tetap
kuat dan semangat untuk melaksanakan perintah-perintah Allah SWT sebagaimana
kita semangat ketika melaksanakan perintah-perintah itu di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW mengajarkan doa kepada kita:
عن
أَنَسٍ رضى الله عنه قَالَ: كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: يَا
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ,فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ, آمَنَّا
بِكَ, وَبِمَا جِئْتَ بِهِ, فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا؟
قَالَ: نَعَمْ, إِنَّ
الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ,يُقَلِّبُهَا
كَيْفَ يَشَاءُ
Artinya : Dari Anas RA berkata, adalah Rasulullah SAW
memperbanyak do’a, “Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbi ‘alaa
diinik. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku
atas agamamu. Anas berkata: Wahai Rasullulh kami beriman kepadamu dan kepada
apa yang datang padamu, apa yang kau khawatirkan? Beliau bersabda: Ya,
sesungguhnya hati itu ada di antara dua jari dari jari-jari Allah, Allah
membolak-balikkan kepada yang dikehendaki-Nya. (HR Tirmidzi).
Hati manusia bisa condong kepada kebaikan dan kepada
keburukan karena di dalam diri manusia terdapat bisikan dari setan yang selalu
mengajak kepada keburukan dan bisikan dari malaikat yang selalu mengajak kepada
kebaikan.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ وَأَمَّا لَمَّةُ الْمَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالْخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالْحَقِّ فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ اْلأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ثُمَّ قَرَأَ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمْ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ
Artinya : Dari Abdullah bin Mas’ud
Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sesungguhnya setan memiliki bisikan pada manusia, malaikat juga
memiliki bisikan. Bisikan setan menjanjikan keburukan dan
mendustakan kebenaran. Sedangkan bisikan malaikat menjanjikan
kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa mendapatkan bisikan kebaikan
dan kebenaran, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah, kemudian hendaklah dia
memuji Allah. Dan barangsiapa mendapatkan bisikan keburukan dan mendustakan
kebenaran, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah dari setan
yang terkutuk”. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat: ( al-Baqarah/2:
268)
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya : Setan menjanjikan (menakut-nakuti)
kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji. (HR. Tirmidzi).
Di dalam Al-Qur’an diceritakan bahwa
orang-orang yang ilmunya mendalam (Arrasikhuna fil ilmi) senantiasa berdo’a
kepada Allah swt agar diberikan ketetatapan hati dalam menjalankan agama dan
tidak tergelincir dalam kesesatan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ
إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ
الْوَهَّابُ
Artinya : "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS. Ali Imran ayat 8)
2.
Istiqomah dalam Melaksanakan Perintah Allah.
Imam Nawawi menjelaskan
makna istiqamah adalah luuzumu tha’atillah yaitu tetap konsisten dan konsekuen
dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala. Oleh karena itu ketaatan kita
kepada Allah bukan hanya di bulan Ramadhan, seyogyanya kita tetap
taat kepada Allah dan selalu meningkatkan amal shalih meskipun diluar bulan
Ramadhan.
Allah swt berfirman dalam
surat Al-Hijr ayat 99 :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ
الْيَقِينُ
Artinya : Sembahlah Tuhanmu
sampai kematian datang menjemputmu.
Rasulullah
saw bersabda :
كانَتْ
لنا حَصيرةٌ نَبسُطُها بالنَّهارِ، ونَحتَجِرُها بالليلِ، فصلَّى فيها رسولُ اللهِ
صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ذاتَ ليلةٍ فسمِعَ المُسلِمون قِراءَتَه، فصَلَّوْا
بصَلاتِه، فلمَّا كانَتِ الليلةُ الثانيةُ كَثُروا، فاطَّلَعَ إليهم فقال:
اكْلُفوا مِن الأعمالِ ما تُطيقونَ؛ فإنَّ اللهَ لا يَمَلُّ حتى تَمَلُّوا، وكان
أحَبُّ العَمَلِ إليه أدْوَمَهُ، وإنْ قَلَّ، قالَتْ: وكان إذا صلَّى صلاةً
أثبَتَها.
Artinya : Dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kerjakanlah suatu amalan
itu sesuai dengan kemampuan kalian, karena Allah tidak akan bosan sehingga diri
kalianlah yang bosan, sesungguhnya amalan yang paling di cintai Allah adalah
yang di kerjakan secara terus menerus walaupun sedikit." apabila beliau
mengerjakan suatu amalan, beliau akan mengerjakannya secara rutin." (HR
Abu Daud).
Diriwayatkan
oleh Abdullah bin Sarjis, bahwa jika ingin bermusafir Rasulullah berdoa:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْحَوْرِ بَعْدَ الْكَوْرِ
Ya Allah, aku mohon perlindungan-Mu agar terhindar dari berbuat dosa (الحور) setelah berbuat ketaatan (الكور).
Aku mohon perlindungan-Mu agar terhindar dari kemunduran setelah meraih
kemajuan. (Hadis riwayat Ibnu Majah & Tirmizi).
Seorang
ulama shalih Yahya bin Muadz berkata :
قال
يحيى بن معاذ: "من استغفر بلسانه وقلبه على المعصية معقود، وعزمه أن يرجع إلى
المعصية بعد الشهر ويعود، فصومه عليه مردود، وباب القبول في وجهه مسدود"
Artinya : “Barangsiapa meminta ampunan (kepada Allah) dengan ucapan
lisannya, sementara hatinya merasa terikat dengan perbuatan maksiat, dan bahkan
ia berkeinginan kuat untuk mengulangi lagi perbuatan maksiatnya, maka puasanya
ditolak Allah, dan pintu diterimanya amal tertutup baginya.”
3.
Puasa 6 hari di bulan Syawal.
Puasa Syawal untuk menjaga agar amal ibadah
kita tetap kontinyu meski di luar bulan Ramadan. Pada saat berhari raya orang
bergembira merayakannya, makan dengan makanan yang beraneka macam dan
berpakaian dengan pakaian yang bagus. Supaya tidak terlena dengan kegembiraan
dihari raya itu Rasulullah saw mengingatkan untuk melaksanakan puasa Syawal
yang pahalanya seperti melaksanakan puasa 1 tahun. Sebagaimana sabda nabi SAW
قال
النبي ﷺ:
" مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ
كَصِيَامِ الدَّهْرِ " رواه مسلم
Artinya : “ Nabi saw bersabda
barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lalu diiringi dengan puasa enam hari
pada bulan Syawwal, maka dia seperti puasa satu tahun.”
Para ulama menjelaskan mengenai hadist di
atas bahwa puasa Ramadhan selama 30 hari ditambah puasa Syawal 6 hari berjumlah
36 hari. Setiap 1 hari puasa dibalas dengan 10 pahala kebaikan, sehingga puasa
30 hari Ramadhan ditambah puasa 6 hari Syawal setara dengan 360 hari atau satu
tahun.